Sunday, May 8, 2011

Ali Bin Abi Thalib: Keistimewaan Ilmu


Pernah Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya."

Pernyataan Rasulullah ini menimbulkan perasaan dengki kaum Khawarij kepada Ali bin Abi Thalib. Sepuluh orang dari mereka kemudian berencana menguji Ali dengan sebuah pertanyaan yang sama. Jika Ali boleh menjawab pertanyaan itu dengan jawapan yang berbeza-beza, baru mereka akan percaya pada hadith Nabi SAW di atas. Lalu masing-masing dari mereka menemui Ali dan mengajukan pertanyaan, "Wahai Ali, lebih istimewa mana antara ilmu dan harta?"

Dengan tenang namun tangkas, Ali bin Abi Thalib menjawab kesepuluh pertanyaan itu dengan jawaban yang berbeza-beza disertai dengan alasannya:

"Pertama, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Haman dan Fir'aun.

Kedua, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu selalu menjagamu, sedangkan harta, engkaulah yang harus menjaganya.

Ketiga, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab orang berilmu akan memiliki banyak kawan, sedang orang kaya banyak musuhnya.

Keempat, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu bila dibahagikan akan bertambah, sedangkan harta bila dibahagikan akan berkurang.

Kelima, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab orang berilmu dipanggil dengan sebutan mulia, sedang orang berharta dipanggil dengan sebutan hina.

Keenam, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu tidak perlu dijaga, sedang harta minta dijaga.

Ketujuh, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab orang berilmu di hari kiamat dapat memberi syafa'at, sedangkan orang berharta di hari kiamat akan dihisab dengan sangat berat.

Kedelapan, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu jika dibiarkan tidak akan pernah rosak, sedang harta jika dibiarkan pasti akan berkurang (bahkan habis dimakan).

Kesembilan, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab ilmu menerangi hati, sedangkan harta boleh merosak hati (karena menyebabkan sifat kikir, takabur, dan lain-lain).

Kesepuluh, ilmu lebih istimewa dari harta. Sebab orang berilmu bersifat lemah lembut dan selalu taat kepada Allah, sedang orang berharta seringkali bersifat takabur dan ingkar kepada Allah."

Kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata, "Seandainya seluruh kaum kalian datang dan mengajukan pertanyaan yang sama tentang istimewa mana ilmu dibanding harta, tentu aku akan menjawab seluruhnya dengan alasan yang berbeza selagi aku masih hidup." Akhirnya orang-orang Khawarij itu mengakui ketinggian ilmu Ali bin Abi Thalib.

No comments:

Post a Comment