Friday, October 22, 2010

Ambillah waktu...

Ambillah waktu untuk berfikir, 
     itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk belajar, 
     itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk bekerja, 
     itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, 
     itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk memberi, 
    itu membuatkan hidup terasa lebih bererti.
Ambillah waktu untuk berdoa, 
    itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk beramal, 
    itu adalah kunci menuju syurga.


-anonymous-

And You Think Life Is Unfair To You?

Monday, October 18, 2010

Manusia Yang Dikasihi Allah...

Sesungguhnya, sabda Rasulullah SAW,
“Manusia yang paling dikasihi Allah 
ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain 
dan amalan yang paling disukai oleh Allah
 ialah menggembirakan hati orang-orang Islam 
atau menghilangkan kesusahan daripadanya 
atau menunaikan keperluan hidupnya di dunia 
atau memberi makan orang yang lapar. 

Perjalananku bersama saudaraku yang muslim 
untuk menunaikan hajatnya, 
adalah lebih aku sukai 
daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, 
dan sesiapa yang menahan kemarahannya 
sekalipun ia mampu untuk membalasnya 
nescaya Allah akan memenuhi keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, 
dan sesiapa yang berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam 
untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai hajatnya 
nescaya Allah akan tetapkan kakinya (ketika melalui pada hari Qiamat) 
dan sesungguhnya akhlak yang buruk 
akan merosakkan amalan 
seperti cuka merosakkan madu.” 

(Riwayat Ibnu Abi Dunya)

Sunday, October 17, 2010

If Allah brings you to it...

In difficult moments, seek Allah,
In painful moments, trust Allah,
If Allah brings you to it, 
He will bring you through it.

 "And seek (Allah's) help with patience and prayers
it is indeed hard, except to those who are humble." 
(Al Qur'an Al-Baqarah 2:45) 

Somebody Said...

Somebody said it takes about 6 weeks to get back to normal after you've had a baby.... 
 that somebody doesn't know that once you're a mother, 'normal' is history.

Somebody said you learn how to be a mother by instinct... 
that somebody never took a three-year-old shopping. 

Somebody said being a mother is boring....
that somebody never rode in a car driven by a teenager with a driver's permit.

Somebody said if you're a 'good' mother, your child will 'turn out good'.... 
that somebody thinks a child comes with directions and a guarantee.

Somebody said you don't need an education to be a mother....
that somebody never helped a fourth grader with his math.


Somebody said you can't love the second child as much as you love the first....
that somebody doesn't have two children, or more.


Somebody said the hardest part of being a mother is labor and delivery.... 
that somebody never watched her 'baby' get on the bus
 for the first day of kindergarten ...
or on a plane headed for university or military boot camp.


Somebody said a mother can stop worrying after her child gets married...
that somebody doesn't know that marriage adds a new son or daughter-in-law to a mother's heartstrings.

Somebody said a mother's job is done when 
her last child leaves home....
that somebody never had grandchildren.

Somebody said your mother knows you love her, so you don't need to tell her....
that somebody isn't a mother.



-Anonymous-

Lets not be late...

After 17 years of marriage, my wife wanted me to take another woman out to dinner and a movie.  She said, "I love you, but I know this other woman loves you too and would love to spend some time with you."
The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who has been alone for 20 years, but the demands of my work and my two boys had made it possible to visit her only occasionally.
That night I called to invite her to go out for dinner and a movie.  "What's wrong, aren't you well?" she asked.  My mother is the type of woman who suspects that a late night call or a surprise invitation is a sign of bad news.
"I thought it would be pleasant to spend some time with you," I responded. "Just the two of us".  She thought about it for a moment, and then said, "I would like that very much".
That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit nervous.  When I arrived at her house, I noticed that she, too, seemed to be nervous about our date. She waited in the door.   She had curled her hair and was wearing the dress that she had worn to celebrate her last birthday on November 19th.
She smiled from a face that was as radiant as an angel's.  "I told my friends that I was going to go out with my son, and they were impressed," she said, as she got into that new white van.  "They can't wait to hear about our date".
We went to a restaurant that, although not elegant, as very nice and cosy.  My mother took my arm as if she were the First Lady. After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read large print. Halfway through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting there staring at me. A nostalgic smile was on her lips. 
"It was I who used to have to read the menu when you were small," she said. "Then it's time that you relax and let me return the favour," I responded.
During the dinner, we had an agreeable conversation - nothing extraordinary but catching upon recent events of each other's life. We talked so much that we missed the movie.
As we arrived at her house later, she said, "I'll go out with you again, but only if you let me invite you".  I agreed.
"How was your dinner date?" asked my wife when I got home.  "Very nice. Much more so than I could have imagined," I answered.
A few days later, my mother died of a massive heart attack.  It happened so suddenly that I didn’t have a chance to do anything for her.
Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant receipt from the same place mother and I had dined. An attached note said:  
'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be there; but nevertheless, I paid for two plates - one for you and the other for your wife.  You will never know what that night meant for me.  I love you, son.'
At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I LOVE YOU' and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than your family. Give them the time they deserve, because these things cannot be put off  till 'some other time.'

-Anonymous-

Wednesday, October 13, 2010

Yang Penting Ialah Berkat

Di dalam hidup manusia, yang penting ialah BERKAT.
Bila hidup kita berkat, diri akan selamat. 
Apabila diri selamat, rumahtangga jadi sepakat.
Apabila rumahtangga jadi sepakat, masyarakat jadi muafakat. 
Apabila masyarakat jadi muafakat, negara kita menjadi kuat. 
Apabila negara menjadi kuat, negara luar beri hormat. 
Apabila negara luar beri hormat, permusuhan pun tersekat. 
Apabila permusuhan tersekat, pembangunan pun meningkat. 
Apabila pembangunan pun meningkat, kemajuan menjadi pesat.

Tetapi awas, apabila pembangunan meningkat, kemajuan menjadi pesat, 
kita lihat bangunan naik bertingkat-tingkat.
Di tengah-tengah itu, tempat maksiat tumbuh macam kulat. 
Apabila tempat-tempat maksiat tumbuh macam kulat, 
ketika itu manusia mula mengubah tabiat. 
Apabila manusia telah mengubah tabiat, ada yang jadi lalat, ada yang jadi ulat.
Apabila manusia dah jadi ulat, sembahyang makin hari makin liat.
Apabila sembahyang jadi liat, orang baik ada yang bertukar jadi jahat.
Apabila orang baik bertukar jahat, orang miskin pula nak kaya cepat. 
Apabila orang miskin nak kaya cepat, orang tua pula nak mati lambat.
Apabila orang tua nak mati lambat, tak dapat minum madu, telan aje la minyak gamat.

Yang lelaki, budak-budak muda pakai seluar ketat, semua nak tunjuk kuat.
Bila berjudi, percaya unsur khurafat.
Tapi hidup pula yang melarat. 
Tali kasut dah tak berikat. Rambut pun jarang sikat.

Yang perempuan, pakai mini sekerat, 
suka pakai baju ketat, suka sangat menunjukkan pusat, 
hingga tak pedulikan lagi batasan aurat.
Pakai baju yang singkat-singkat, kadang-kadang ternampak benda 'bulat'.

Bila jadi macam ini, siapa lihat pasti tercegat. 
Silap gaya jadi gawat, bohsia bohjan lagi hebat.
Duduk jauh berkirim surat ...
Bila berjumpa, tangan berjabat.
Kemudian pakat lawan peluk siapa erat.
Masa tu, nafas naik sampai tersekat-sekat.
Usah peduli agama dan adat. 
Usah takut Allah dan malaikat. 
Yang penting apa kita nak buat?
Kita 'bukti' lah kita kuat.
Akhirnya perut kempis dah jadi bulat.
Apabila perut kempis dah jadi bulat, maka lahirlah pula anak-anak yang tak cukup sifat. 
Bila anak-anak tak cukup sifat, jam tu kita tengok bayi dibuang di merata tempat.

Maknanya ketika itu iblis mula melompat.
Dia kata apa? Habis manusia dah masuk jerat.
Habis manusia telah tersesat.

Inilah dia fenomena masyarakat.
Oleh itu wahai saudaraku dan para sahabat, 
marilah kita pakat mengingat,
bahawa dunia hari ini makin singkat.
Esok atau lusa mungkin kiamat.
Sampai masa kita semua akan berangkat. 
Berangkat menuju ke negeri akhirat.

Di sana kita akan ditanya apa yang kita buat.
Masa tu, sendiri mau ingat.
Umur mu banyak mana mu buat ibadat...?
Zaman muda mu, apa yang telah mu buat...? 
Harta benda anta, dari mana anta dapat...?
Ilmu anta, adakah anta manafaat...?

Semoga ini dapat mengingatkan kita supaya 
segera meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan ibadat.

(Petikan dari Akil Hayy Rawa.) 

Too Blessed To Be Stressed...

I am too blessed to be stressed!
(Enjoy life how it is and as it comes!)

That's Life

 We never get what we want,
 We never want what we get,
 We never have what we like,
 We never like what we have.
And still we live & love.
That's life...

A 30-Second Speech

A Speech By Bryan Dyson (CEO Of Coca-Cola)


Imagine life as a game in which you are juggling some five balls in the air.  You name them:  Work, Family, Health, Friends and Spirit; and you're keeping all of these in the air.


You will soon understand that work is a rubber ball. If you drop it, it will bounce back.


But the other four balls - Family, Health, Friends and Spirit - are made of glass. If you drop one of these, they will be irrevocably scuffed, marked, nicked, damaged or even shattered.  They will never be the same.  You must understand that and strive for it.


Work efficiently during office hours and leave on time.
Give the required time to your family, friends and have proper rest.

Monday, October 4, 2010

Dunia Ini Hanya Pinjaman

Dunia ini hanya pinjaman, hidup insan tak kekal lama,
cari ilmu isikan dada, bekal kita di hari muka,
usahlah kita lupa pada insan yang hidup menderita,
marilah kita sama kita mendoakan semoga sejahtera.


Buat baik berpada-pada, jauh diri dari bencana,
tiada guna hidup sengketa, jujur ikhlas disanjung mulia,
hidupnya insan penuhlah cubaan, haruslah berwaspada,
marilah kita sama mendoakan semoga sejahtera.


Jangan mudah berputus asa, tiap usaha ada balasannya,
teguh iman di dalam jiwa, cari jalan hidup bahagia,
usahlah kita mudah terpedaya indahnya alam maya, 
marilah kita sama mendoakan semoga sejahtera.

"Sesungguhnya nafsu itu sangat mengajak kepada kejahatan." 

[Surah Yusuf: 53]



*Lirik dari :
       Dunia Hanya Pinjaman-Hail Amir & Uji Rashid

Sunday, October 3, 2010

Anak-Anak Murid Yang Pandai...

Kelas yang tadi bercempera tiada guru, kini menjadi senyap sunyi.  Ini adalah kerana guru yang paling digeruni telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti Jin yang tidak ada Shamsudin.  

Murid-murid:  Selamat pagi, cikgu. 
Cikgu: (Menengking) Mengapa selamat pagi sahaja?  Petang dan malam, awak doakan saya tak selamat ke? 
Murid-murid:  Selamat pagi, petang dan malam cikgu! 
Cikgu:  Panjang sangat!  Tak pernah dibuat dek orang!  Kata selamat sejahtera! Senang dan penuh bermakna. Lagipun ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan. 
Murid-murid:  Selamat sejahtera cikgu! 
Cikgu:  Sama-sama, duduk!  Dengar sini baik-baik.  Hari ini cikgu nak uji kamu semua tentang perkataan berlawan.  Bila cikgu sebutkan perkataannya, kamu semua mesti menjawab dengan cepat, lawan bagi perkataan-perkataan itu, faham? 
Murid-murid:  Faham, cikgu! 
Cikgu:  Saya tak mahu ada apa-apa gangguan. 
Murid-murid: (senyap) 

Cikgu:  Pandai! 
Murid-murid:  Bodoh! 
Cikgu:  Tinggi! 
Murid-murid:  Rendah! 
Cikgu:  Jauh! 
Murid-murid:  Dekat! 
Cikgu:  Berjaya! 
Murid-murid:  Usno! 
Cikgu:  Salah! 
Murid-murid:  Betul! 
Cikgu:  Bukan! 
Murid-murid:  Ya! 
Cikgu:  Oh Tuhan! 
Murid-murid:  Oh Hamba! 
Cikgu:  Dengar ini! 
Murid-murid:  Dengar itu! 
Cikgu:  Diam! 
Murid-murid:  Bising! 
Cikgu:  Itu bukan pertanyaan! 
Murid-murid:  Ini ialah jawapan! 
Cikgu:  Mati saya! 
Murid-murid: Hidup kami! 
Cikgu:  Rotan baru tau! 
Murid-murid:  Akar lama tak tau! 
Cikgu:  Malas saya ajar kamu! 
Murid-murid:  Rajin kami belajar cikgu! 
Cikgu:  Kamu gila! 
Murid-murid:  Kami siuman! 
Cikgu:  Cukup!  Cukup! 
Murid-murid:  Kurang!  Kurang! 
Cikgu:  Sudah!  Sudah! 
Murid-murid:  Belum!  Belum! 
Cikgu:  Mengapa kamu semua bodoh sangat? 
Murid-murid:  Sebab saya seorang pandai! 
Cikgu:  Oh! Melawan! 
Murid-murid:  Oh! Mengalah! 
Cikgu:  Habis aku! 
Murid-murid:  Kekal kami! 
Cikgu:  O.K. Pelajaran sudah habis! 
Murid-murid:  K.O. Pelajaran belum bermula! 
Cikgu:  Sudah! 
Murid-murid:   Belum! 
Cikgu:  Berdiri! 
Murid-murid:  Duduk! 
Cikgu:  Saya kata USNO salah! 
Murid-murid:  Kami dengar BERJAYA betul! 
Cikgu:  Bangang kamu ni! 
Murid-murid:  Cerdik kami tu! 
Cikgu:  Rosak! 
Murid-murid:  Baik! 
Cikgu:  Kamu semua ditahan tengah hari ini! 
Murid-murid: Kami dilepaskan tengah malam itu! 
Cikgu:  (Senyap dan mengambil buku-bukunya keluar.) 

Sebentar kemudian, loceng pun berdering. Murid-murid merasa lega kerana guru yang paling ditakuti oleh mereka telah keluar. Mereka merasa bangga kerana telah dapat menjawab kesemua soalan cikgu tadi, tetapi esok masih ada.  Cikgu itu pasti akan datang lagi.